Sunday, November 30, 2008

Kanker hati...

Penemuan Terbaru Mengenai Kanker Hati

Jangan Tidur Larut Malam

Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati (SGOT,SGPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!

Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK. Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum,ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar. Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan

* cara yang benar.

Tidak ada jalan lain kecuali mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan. Tetapi ironisnya,ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat, inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.

Penyebab utama kerusakan hati adalah :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab
paling utama
2. Pola makan yang terlalu berlebihan.
3. Tidak makan pagi.
4. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna,pemanis buatan.
6. Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
7. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.


Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan. Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari. Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai
dengan jadwalnya

Sebab:
*. Malam hari pk 9 - 11: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

*. Malam hari pk 11 - dini Hari pk 1: saat proses de-toxin di bagian hati,harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.

*. Dini hari pk 1 - 3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

*. Dini hari pk 3 - 5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

*. Pagi pk 5 - 7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di
kamar kecil.

*. Pagi pk 7 - 9: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9-10 daripada tidak
makan sama sekali.Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses
pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu,dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah

Sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang!!!!

sumber:
http://www.indowebster.web.id/f49/penemuan-terbaru-mengenai-kanker-hati-8727/

Monday, November 24, 2008

Nangis juga gaya loh...^__^v

gaya nangis setiap orang berbeda-beda. Dan tahukah Anda? Bahwa gaya menangis mencerminkan kepribadian seseorang?
Berikut kepribadian dari cara-cara menangis..

Terisak-isak :

Berusaha tegar meskipun sebetulnya hatinya terharu. Tipe orang yang selalu sadar akan lingkungan. Ia berusaha untuk tidak mengganggu siapapun juga dalam hidupnya. Ia ingin mandiri, mengerti apa yang diinginkan dan yang tidak diinginkannya. Aslinya sih orangnya cukup perasa.

Melolong :
Ia memang ekspresif orangnya. Terbuka, tidak tedeng aling-aling mengutarakan perasaannya. Ia sebetulnya orang yang kuat, yang tidak gampang terguncang. Tengoklah dia setelah selesai menangis. Ia bahkan kelihatan lebih tegar dibandingkan yang lain.

Tak Terdengar Suaranya :
Pemalu dan tak ingin ketahuan siapa sih sebetulnya dirinya. Ia tidak ingin kelihatan lemah, perasa. Ia mencoba membuat dirinya tegar dan tidak gampang terguncang. Sebetulnya ia sering menipu dirinya baik disadari maupun tidak. Ia memang berusaha menjadi orang lain yang lebih baik dari sebelumnya.

Tak Keluar Air Mata, Cuma Hidungnya Meler :
Tanda orang yang selalu mengerti apa sih yang harus dikerjakan dalam situasi tertentu. Bisa jadi ia memang menangis untuk menunjukkan rasa ikut sedih, meskipun sebetulnya hatinya sama sekali tak sedih. Ia patut jadi pemimpin yang bisa meguasai anak buahnya. Tapi ia sendiri sebetulnya jarang bisa mengerti emosi anak buahnya.

Sambil Meratap :
Tanda orang yang gampang putus asa, berpandangan kurang juh ke depan dan sering berpikiran negatif. Meskipun tangisnya bisa mengurangi stres yang terjadi pada dirinya, ia tidak mampu menguasai peraan takut (bukan sedih) melihat apa yang terjadi.

Ngumpet :
Ia bukan tipe orang yang penakut, juga bukan orang yang cengeng. Tapi ia memang ingin mengeluarkan segala rasa sedihnya dengan mencucurkan air matanya. Tapi ia tidak ingin hal ini kelihatan oleh siapapun juga. TAnda orang ang cukup mengerti tentang dirinya, tapi tak ingin orang lain tahu siapa sih aslinya dirinya. Misterius juga ya…

nah..yang mana kah cara mu???


sumber : http://bluefame.com/index.php?showtopic=148661

Bread is Delicious.. Want to try this??

Saya sarankan.. bagi yang tidak kuat melihat hal menjijikan.. atau tidak biasa melihat hal menjijikan... SKIP aja bagian ini.. tapi kalau penasaran.. selamat melihat ya,,,^^~









aneh tapi nyata..
ini adalah roti alias makanan yang bentuknya seperti manusia..
dan pada GUINESS BOOK OF RECORD TAHUN 2006 ,
mendapat rekor..

dan akan di buka di Taman Anggrek..
berniat??

sumber :
1. e-mail...
2. http://nanangsyah.blogspot.com/2007/11/roti-kepala-manusia.html

Sunday, November 23, 2008

CoWo?? bener gak sih?

ini dia,,cewe2 semua...sering dibuat strezz gara-gara cowo,,kebetulan nich,,,gw dapat forum yang ngepost "PIKIRAN COWO"..so,, check this out y...^^~

Selama ini yang sering diungkap selalu tentang Girls Rulez, kini Saatnya kami para Pria mengungkapkan isi hati kami.

"Ini adalah cerita dari sisi kami, Kaum Cowok!! Kaum Adam!! Aturan kami!!"

"Untuk para cewek2..."

1. Tidak Semua cowok seperti Dedy Cobuzer.
Jadi jangan harap kami bisa membaca isi pikiranmu Disaat kamu manyun tanpa suara. Apa susahnya sih Bilang : "Aku Laper, Aku minta dibeliin pakaian, Tolong rayu Aku...!!"

2. Hari Minggu itu waktunya istirahat setelah 6 Hari Bekerja,
jadi jangan harap kami mau menemani seharian Jalan2 ke mall.

3. Berbelanja BUKAN olahraga. Dan kami gak akan Berpikir ke arah situ.
Bagi kami belanja ya belanja, kalau sudah pas ya beli Saja, perbedaan harga toko A Dan B cuma 1,000 perak. Jadi nggak usah keliling kota untuk cari yang paling Murah, buang2 bensin aja.

4. Menangis merupakan suatu pemerasan.
Lebih baik kami mendengar suara petir, guntur , bom Meledak daripada suara tangisanmu yang membuat kami Tidak bisa berbuat apa2.

5. Tanya apa yang kamu mau. Cobalah untuk sepaham Tentang hal ini.
Sindiran halus tidak akan dimengerti.
Sindiran kasar tak akan dimengerti
Terang2an menyindir juga Kita gak ngerti!
Ngomong langsung kenapa!?

6. Ya Dan Tidak adalah jawaban yang paling dapat Diterima hampir semua pertanyaan. It's Simple.!!

7. Cerita ke kami kalo mau masalah kamu diselesaikan.
Karena itu yang kami lakukan. Pengen dapet simpati Doang sih, cerita aja ke temen2 cewekmu.

8. Sakit kepala selama 17 bulan adalah penyakit. Pergi Ke dokter sana !

9. Semua yang kami katakan 6 bulan lalu gak bisa Dipertimbangkan dalam suatu argumen.
Sebenernya, semua Komentar jadi gak berlaku Dan batal setelah 7 Hari. Janji kami untuk menyebrangi lautan Dan mendaki gunung Itu hanyalah klise, jangan dianggap serius.

10. Kalo kamu gak mau pake baju kayak model2 pakaian dalam, jangan Harap Kita seperti artis sinetron dong.

11. Kalo kamu pikir kamu gendut, mungkin aja.
Jangan Tanya kami dong. Cermin lebih jujur daripada Lelaki.

12. Kamu boleh meminta kami untuk melakukan sesuatu Atau menyuruh kami menyelesaikannya dengan cara kamu.
Tapi jangan dua2nya dong. Kalo kamu pikir bisa Melakukannya lebih baik, kerjain aja sendiri.

13. Kalau bisa, ngomongin apa yang harus kamu omongin Pas iklan aja.
Ingat, jangan sekali2 ngomong apalagi pas saat Tendangan finalty.

14. Kami bukan anak kecil lagi, jadi tak perlu Mengingatkan jangan lupa makan, selamat tidur, dll.
Menurut kami itu hanyalah pemborosan pulsa saja.

15. Kalo gatel kan bisa digaruk sendiri. Kami juga Kok.

16. Kalo kami nanya Ada apa Dan kamu jawab gak Ada Apa2, kami akan berpikir memang gak Ada apa2.
Ingat, Seperti no.1 kami bukanlah pembaca pikiran. Ngomong Baby...ngomong. ...!!

17. Kalo Kita berdua harus pergi ke suatu tempat, pakaian apapun Yang kamu pakai, pantes aja kok. Bener.
Jadi tidak Ada Alasan gak mau pergi ke pesta karena tidak Ada baju.

18. Jangan tanya apa yang kami pikir tentang sesuatu
Kecuali kamu memang mau diskusi tentang bola, game, Billyard, memancing atau mungkin juga ttg teknik Mereparasi Mobil.

19. Kami malas berdebat secara hati Dan perasaan,
Ingat!! Kami hanya pakai logika.

20. Terima kasih sudah mau baca ini.
Iya.....aku akan Tidur di sofa nanti malam.


sumber :
dr temen gw.. notes dia.. :)

WhaT is LoVe?

1. Cinta itu seperti kupu-kupu.
Tambah dikejar, tambah lari.
Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang disaat kamu tidak mengharapkannya.
Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih, tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya.
Jadi jangan terburu-buru dan pilih yang terbaik.

2. Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang "sempurna" bagi
seseorang.
Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri.

3. Jangan pernah bilang "I love you" kalau kamu tidak perduli.
Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada.
Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya.
Jangan pernah menatap
matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya berbohong.
Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta,
sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya...

4. Cinta bukan "Ini salah kamu", tapi "Ma'afkan aku".
Bukan "Kamu dimana sih?", tapi "Aku disini".
Bukan "Gimana sih kamu?", tapi "Aku ngerti kok".
Bukan "Coba kamu gak kayak gini", tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa
adanya".

5. Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama
kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama,
tapi apakah selama
kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling
membuat hidup yang berkualitas.

6. Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan
menyayat sedalam yang kamu ijinkan.
Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.

7. Caranya jatuh cinta: jatuh tapi jangan terhuyung-huyung, konsisten
tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu.

8. Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan
orang lain, tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak
berbahagia bersama kamu.

9. Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh
cinta, hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah
menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau
dia tidak "worth it" sekarang, dia tidak akan pernah "worth it" setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Biarkan dia pergi...

10. Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik,akan memberi kesusahan untuk
menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa tertanam
dalam. Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan dibaliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa...
ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.

11. Mengapa menunggu ? karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita
tidak ingin tergesa-gesa. Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono.Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.

12. Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang
memilih apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai,
ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu
orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan
bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.

Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, dan
penantian kita tidaklah sia-sia.
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal - iman, keberanian, dan
pengharapan - penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun
bayangkan. Pada akhirnya...Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita
menunggu, karena alasan yang penting.

Sumber:
1. my Bulletin board
2. http://forum.bob-information.com/t34-love.html

Sign of LoVe

Ciri-ciri orang yang mencintaimu..

1. Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa, ia mencintaimu. Dia hanya tahu, dimata dia, kamulah satu satunya…

2. Seseorang yang mencintai kamu, sebenarnya selalu membuatmu marah, gila, jengkel, stress. Tapi ia tidak pernah tahu hal bodoh apa yang sudah ia lakukan, karena semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu…

3. Seseorang yang mencintai kamu, jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik, hanya ia yang tahu…

4. Seseorang yang mencintai kamu, akan marah-marah atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya atau telp-nya, karena ia peduli dan ia tidak ingin sesuatu terjadi ke kamu...

5. Seseorang yang mencintai kamu, hanya menjatuhkan airmatanya dihadapanmu. Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya, kamu telah menyentuh hatinya, dimana hatinya selalu berdegup, berdenyut, bergetar untuk kamu…

6. Seseorang yang mencintai kamu, akan mengingat setiap kata yg kamu ucapkan, bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata2 itu tepat waktunya...

7. Seseorang yang mencintai kamu, tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah, karena ia tidak mau mengingkari janjinya. Ia ingin kamu untuk mempercayainya dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia dan aman selama-lamanya…

8. Seseorang yang mencintai kamu, mungkin tidak bisa mengingat kejadian atau kesempatan istimewa, seperti perayaan hari ulang tahunmu, tapi ia tahu bahwa setiap detik yang ia lalui, ia mencintai kamu, tidak peduli hari apakah hari ini…

9. Seseorang yang mencintai kamu, tidak mau berkata Aku mencintaimu dengan mudah, karena segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu, tetapi hanya ia yg akan mengatakan kata "I LOVE YOU" pada situasi yang spesial, karena ia tidak mau kamu salah mengerti, dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai dirimu…

10. Seseorang yang benar - benar mencintai kamu, akan merasa bahwa sesuatu harus dikatakan sekali saja, karena ia berpikir bahwa kamu telah mengerti dirinya. Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa bahwa tidak ada yang akan membuatnya bahagia dan tersenyum…

11. Seseorang yang mencintai kamu, akan pergi ke airport untuk menjemput kamu, dia tidak akan membawa seikat mawar dan memanggilmu sayang seperti yang kamu harapkan. Tetapi, ia akan membawakan kopermu dan menanyakan : “Mengapa kamu menjadi lebih kurus dalam waktu 2 hari?” Dengan hatinya yang tulus…

12. Seseorang yang mencintai kamu, tidak tahu apakah ia harus menelponmu ketika kamu marah, tetapi ia akan mengirimkan pesan setelah beberapa jam. Jika kamu menanyakan : mengapa ia telat menelepon, ia akan berkata : Ketika kamu marah, penjelasan dari dirinya semua hanyalah sampah. Tetapi, ketika kamu sudah tenang, penjelasannya baru akan benar - benar bekerja dan berguna...

13. Seseorang yang mencintaimu, akan selalu menyimpan semua benda - benda yang telah kamu berikan, bahkan kertas kecil bertuliskan 'I LOVE YOU' ada didalam dompetnya...

14. Seseorang yang mencintaimu, jarang mengatakan kata - kata manis. Tapi kamu tahu, 'kecupannya' sudah menyalurkan semua...

15. Seseorang yang mencintai kamu, akan selalu berusaha membuat mu tersenyum dan tertawa walau terkadang caranya membingungkanmu...

16. Seseorang yang mencintaimu, akan membalut hatimu yang pernah terluka dan menjaganya dengan setulus hati agar tidak terluka lagi dan ia akan memberikanmu yang terbaik walau harus menyakiti hatinya sendiri…

17. Seseorang yang mencintaimu, akan rela melepaskanmu pergi bila bersamanya kamu tidak bahagia dan ia akan ikut bahagia walau kamu yang dicintainya bahagia bersama orang lain…

sumber : e-mail....^___^v

Saturday, November 22, 2008

bruummmmm.....


Lalu Lintas di Laluin

Mobil yang membawa barang ini seharusnya ditangkap karena dapat membahayakan pengguna jalan lain. Seperti yang dapat Anda lihat bawaan dalam mobil tersebut tidak seimbang.
Herannya mobil seperti ini masih saja dapat kita temukan. sudah jelas membahayakaan, namun tidak ada penanganan yang jelas. sepertinya UU lalu lintas di Indonesia harus di revisi. Jangan hanya mementingkan 3 in 1 dan peraturan yang hanya menghasilkan uang semata.
Bayangkan apabila mobil ini tidak seimbang atao ikatannya lepas. Bagaimana nasib pengguna jalan yang tertimpa?

Boneka Untuk Adikku

* Jangan pernah mencintai karena uang. Anda tak tahu kapan hari
terakhir anda atau kapan mereka meninggalkan anda.
* Catatan: Ini adalah kisah nyata.


* Hari terakhir sebelum Natal , aku terburu-buru ke supermarket untuk
membeli hadiah2 yang semula tidak direncanakan untuk dibeli. Ketika
melihat orang banyak, aku mulai mengeluh: "Ini akan makan waktu
selamanya, sedang masih banyak tempat yang harus kutuju" " Natal benar2
semakin menjengkelkan dari tahun ke tahun. Kuharap aku bisa berbaring,
tidur, dan hanya terjaga setelahnya" Walau demikian, aku tetap berjalan
menuju bagian mainan, dan di sana aku mulai mengutuki harga-harga,
berpikir apakah sesudahnya semua anak akan sungguh-sungguh bermain
dengan mainan yang mahal.
* Saat sedang mencari-cari, aku melihat seorang anak laki2 berusia
sekitar 5 tahun, memeluk sebuah boneka. Ia terus membelai rambut boneka
itu dan terlihat sangat sedih. Aku bertanya-tanya untuk siapa boneka
itu. Anak itu mendekati seorang perempuan tua di dekatnya: 'Nenek, apakah

engkau yakin aku tidak punya cukup uang?'
Perempuan tua itu menjawab: 'Kau tahu bahwa kau tidak punya cukup uang
untuk membeli boneka ini, sayang.' Kemudian Perempuan itu meminta anak
itu menunggu di sana sekitar 5 menit sementara ia berkeliling ke tempat lain.

Perempuan itu pergi dengan cepat. Anak laki2 itu masih menggenggam

boneka itu di tangannya.
* Akhirnya, aku mendekati anak itu dan bertanya kepada siapa dia ingin
memberikan boneka itu.'Ini adalah boneka yang paling disayangi adik
perempuanku dan dia sangat menginginkannya pada Natal ini. Ia yakin
Santa Claus akan membawa boneka ini untuknya' Aku menjawab mungkin
Santa Claus akan membawa boneka untuk adiknya, dan supaya ia jangan
khawatir. Tapi anak laki2 itu menjawab dengan sedih 'Tidak, Santa Claus
tidak dapat membawa boneka ini ke tempat dimana adikku berada saat ini.
Aku harus memberikan boneka ini kepada mama sehingga mama dapat
memberikan kepadanya ketika mama sampai di sana .' Mata anak laki2 itu
begitu sedih ketika mengatakan ini 'Adikku sudah pergi kepada Tuhan.
Papa berkata bahwa mama juga segera pergi menghadap Tuhan, maka kukira
mama dapat membawa boneka ini untuk diberikan kepada adikku.' Jantungku
seakan terhenti.
* Anak laki2 itu memandangku dan berkata: 'Aku minta papa untuk
memberitahu mama agar tidak pergi dulu. Aku meminta papa untuk menunggu
hingga aku pulang dari supermarket. ' Kemudian ia menunjukkan fotonya
yang sedang tertawa. Kamudian ia berkata: 'Aku juga ingin mama membawa
foto ini supaya tidak lupa padaku. Aku cinta mama dan kuharap ia tidak
meninggalkan aku tapi papa berkata mama harus pergi bersama adikku.'
Kemudian ia memandang dengan sedih ke boneka itu dengan diam.
* Aku meraih dompetku dengan cepat dan mengambil beberapa catatan dan
berkata kepada anak itu. 'Bagaimana jika kita periksa lagi, kalau2
uangmu cukup?' 'Ok' katanya. 'Kuharap punyaku cukup.' Kutambahkan
uangku pada uangnya tanpa setahunya dan kami mulai menghitung. Ternyata
cukup untuk boneka itu, dan malah sisa. Anak itu berseru: 'Terima Kasih
Tuhan karena memberiku cukup uang' Kemudian ia memandangku dan
menambahkan: 'Kemarin sebelum tidur aku memohon kepada Tuhan untuk
memastikan bahwa aku memiliki cukup uang untuk membeli boneka ini
sehingga mama bisa memberikannya kepada adikku. DIA mendengarkan aku.
Aku juga ingin uangku cukup untuk membeli mawar putih buat mama, tapi
aku tidak berani memohon terlalu banyak kepada Tuhan. Tapi DIA
memberiku cukup untuk membeli boneka dan mawar putih.' 'Kau tahu,
mamaku suka mawar putih'
* Beberapa menit kemudian, neneknya kembali dan aku berlalu dengan
keretaku. Kuselesaikan belanjaku dengan suasana hati yang sepenuhnya
berbeda dari saat memulainya. Aku tidak dapat menghapus anak itu dari
pikiranku. Kemudian aku ingat artikel di koran lokal 2 hari yang lalu,
yang menyatakan seorang pria mengendarai truk dalam kondisi mabuk dan
menghantam sebuah mobil yang berisi seorang wanita muda dan seorang
gadis kecil. Gadis kecil itu meninggal seketika, dan ibunya dalam
kondisi kritis. Keluarganya harus memutuskan apakah harus mencabut alat
penunjang kehidupan, karena wanita itu tidak akan mampu keluar dari
kondisi koma. Apakah mereka keluarga dari anak laki2 ini?
* 2 hari setelah pertemuan dengan anak kecil itu, kubaca di koran
bahwa wanita muda itu meninggal dunia. Aku tak dapat menghentikan
diriku dan pergi membeli seikat mawar putih dan kemudian pergi ke rumah
duka tempat jenasah dari wanita muda itu diperlihatkan kepada orang2
untuk memberikan penghormatan terakhir sebelum penguburan. Wanita itu
di sana , dalam peti matinya, menggenggam setangkai mawar putih yang
cantik dengan foto anak laki2 dan boneka itu ditempatkan di atas
dadanya. Kutinggalkan tempat itu dengan menangis, merasa hidupku telah
berubah selamanya. Cinta yang dimiliki anak laki2 itu kepada ibu dan
adiknya, sampai saat ini masih sulit untuk dibayangkan. Dalam sekejap
mata, seorang pria mabuk mengambil semuanya dari anak itu.

sumber : http://blog.mutokenji.com

Tilang menilang...

PoST by ReQuest...
Special of this month..
"Lalu Lintas"

Forward cerita orang (Info kalau di tilang aparat plantas)

Berhubung mobil lagi gak bisa diajak keliling2 siang ini saya ke kantor naik
Motor andalan...sampailah Muter di depan Mall Arta Gading...pas Muter saya
di hadang oleh polisi.
Berikut petikan pembicaraan saya dengan Bp.Polisi :
Polisi : Slmat siang mas , bisa lihat SIM dan STNK?
Saya : Ok Pak...
P : Mas tau..kesalahannya apa?
S : Gak pak
P : Ini nmr Polisinya gak seperti seharusnya neh (sambil nunjuk ke plat
Nomor motor saya yg memang gak standart..) sambil langsung mengeluarkan
Jurus sakti mengambil buku tilang...lalu menulis dengan sigap
S : pak Jgn di tilang degh..wong Plat aslinya udah gak tau ilang
kemana...kalo ada pasti saya pasang pak.
P : sudah...saya tilang saja...kamu tau gak banyak motor curian
skrg...(dengan nada Keras !! )
S : (dengan Nada keras Juga ) Lah !! Motor saya kan ada STNK nya pak , ini
kan bukan motor curian !!!
P : kamu itu kalo di bilangin kok ngotot ( dengan nada lebih tegas !! ) kamu
trima aja Surat tilangnya (sambil menyodorkan surat tilang warna MERAH )
S : Maaf pak saya gak mau yg warna Merah suratnya.... Saya mau yg warna Biru
aja.
P : Hei !! (dgn nada membentak ) kamu tau gak sdh 10 Hari ini form biru itu
gak berlaku !!!
S : Sejak kapan pak Form Biru surat tilang gak berlaku?
P : inikan dalam rangka Operasi kamu itu gak boleh minta form Biru... Dulu
iyah kamu bisa minta form biru ...tp sekarang ini kamu gak bisa..kalo kamu
gak kamu ngomong sama komandan saya ( dengan nada keras dan ngotot ).
S : Ok pak , kita ke komandan bapak aja sekalian ( dengan nada Nantangin tuh
polisi )
P : (dengan muka bingung ) kamu ini melawan Petugas !!
S : Siapa yg melawan bapak !! Saya kan cuman minta Form Birunya..Bapak kan
yang gak mau ngasih
P : (sambil narik lengan saya ) kamu jgn macam2 yah,,,..saya bisa kenakan
pasal melawan petugas !!!
S : Saya gak melawan Bapak !! ( dengan nada kencang karena saya merasa gak
nyaman dengan cengkraman tangan ke lengan saya) kenapa bapak bilang form
biru udah gak berlaku? Gini aja pak saya foto bapak aja degh...kan bapak yg
bilang form biru gak berlaku ( sambil ngambil HP nokia N70 kaliber 2 Mp )
P : Hei !! Kamu bukan wartawan kan, Kalo kamu foto saya, saya bisa kandangin
motor anda ( sambil berlalu dari saya )
S : saya kejar itu polisi dan sudah siap melepaskan "shoot pertama" ( tiba2
di halau oleh seorang anggota Polisi lagi )
P 2 : Mas , Anda gak bisa foto petugas sepeti itu...
S : Lah si bapak itu yg bilang form biru gak bisa di kasih ( sambil tunjuk
polisi yg tilang saya ) lalu si polisi ke 2 itu menghampiri polisi yg tilang
saya..ada pembicaraan singkat terjadi antara polisi yg menghalau saya dan
polisi yg nilang saya akhirnya polisi yg menghalau saya mendatangi saya.
P 2 : Mas mana surat tilang yg merah nya? ( sambil meminta )
S : gak sama saya pak.... Sama temen bapak kali tuh? ( polisi ke 2 memanggil
polisi yg nilang saya )
P : sini tak kasih surat yg biru ( dengan nada kesal , muka marah ( upsss
sorry ).
Lalu polisi yg nilang saya menulis nominal denda sebesar Rp.30.600 sambil
berkata " nih kamu bayar skrg ke BRI ..lalu kamu ambil lagi sim kamu di sini
saya tunggu.
S : (sambil ngasih Senyum Pepsodent ) ok pak ..gitu donk kalo gini dari tadi
kan enak....langsung ngacir Ke BRI...
Hatiku senang bgt walaupun di tilang, Ngasih Pelajaran Berharga Ke Polisi
itu....
Dan kepada Boss and Biss serta Bro semua sekalian kalo di tilang kita berhak
Minta Form Biru...gak perlu nunggu 2 minggu untuk sidang..
Si Polisi itu gak dpt apa2 ... Jgn pernah pikir Gw mau ngasih DUIT
DAMAI....hiii amit2...mending gw bayar mahal ke negara...biar di pakai untuk
pembangunan ehehhe..maaf kepanjangan. -.. HIDUP FORM BIRU !!!!!!

BUAT YANG BELUM TAHU, SEMOGA BERMANFAAT
Guys... Sekedar info nih. Kalau kena tilang, langsung minta aja Slip Polisi
Lalulintas itu punya 2 slip. ; Slip Merah dan Slip Biru.
Kalau Slip Merah, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan dan mau
membela diri secara hukum. Kalau kita dapat Slip Merah, berarti kita akan
disidang. Dan SIM kita harus kita ambil di pengadilan setempat. Tapi ngerti
sendiri kan prosesnya? Nguantri yg panjang bgt. Belom lagi calo2 yang
bejibun.
Tetapi kalau ;

* Slip Biru kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. Kita
tinggal transfer dana ke nomer rekening tertentu (BNI kalo ga salah). Abis
gitu kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM kita di
kapolsek terdekat dimana kita ditilang. Misalnya, kita ditilang di
Perempatan Mampang-Kuningan, kita tinggal ambil SIM kita di Polsek Mampang.
Dan denda yang tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya itu tidak melebihi
Rp. 50.000,- dan dananya Resmi, masuk ke Kas Negara.
Jadi, kalau ada Polantas yang sampe minta undertable Rp. 75.000,- atau Rp.
100.000,- Biasanya di Bunderan HI arah Imam Bonjol tuh, (sorry) but it's
Bu**S**t! Masuk kantong sendiri.
Trust me guys, I've been doing this before.

Waktu kena tilang di Bundaran Kebayoran (Ratu Plaza). Saya memotong garis
marga. Karena dari arah senopati sebelumnya saya berfikir untuk ke arah
Senayan, tetapi di tengah jalan saya berubah pikiran untuk lewat sudirman
saja. Dan saya memotong jalan. Saya berhenti di lampu merah arah sudirman.
Dan tiba-tiba Seorang polisi menghampiri dan mengetok kaca mobil. Dia tanya,
apa saya tau kesalahan saya? Ya saya bilang nggak tau. Trus dia bilang kalau
saya memotong Garis Marga. Saya cuman bilang, masa sih pak? saya nggak liat.
Maafin deh pak. Tapi dia ngotot meminta SIM saya. Alhasil saya harus
berhenti sejenak untuk bernegosiasi. Dia meminta Rp.70.000,-. Dengan alasan,
kawasan itu adalah Kawasan Tertib Lalulintas.

"Nyetir sambil nelfon aja ditilang mbak!". Dia bilang gitu . Saya kembali ke
mobil, dan berbicara sama teman saya yang kebetulan menemani perjalanan
saya. Teman saya bilang, "Udah kasih aja Rp. 20.000,- kalo ga mau loe minta
Slip Biru aja". Dengan masih belum tau apa itu Slip Biru, saya kembali
menghampiri pak polisi sambil membawa uang pecahan Rp. 20.000,-. "Pak, saya
cuman ada segini." Si polisi dengan arogannya berkata , "Yaahh.. segitu
doang sih buat beli kacang juga kurang mbak". Sambil tertawa melecehkan
dengan teman2nya sesama `Polisi Penjaga`.

"Ya udah deh pak, kalo gitu tilang aja. Tapi saya minta Slip yang warna Biru
ya pak!". Seketika saya melihat raut wajah ketiga polisi itu berubah. Dan
dengan nada pelan salah satu temannya itu membisikkan, tapi saya masih
mendengar karna waktu itu saya berada di dalam pos. "Ya udah, coba negoin
lagi, kalo ga bisa ga papalah. Penglaris, Mangsa Pertama. Hahahaha..." .
Sambil terus mencoba ber-nego. Akhirnya saya yang menjadi pemenang dalam adu
nego tersebut. Dan mereka menerima pecahan Rp. 20.000,- yang saya tawarkan
dan mengembalikan SIM saya. Dalam perjalanan, teman saya baru menjelaskan
apa itu Slip Biru.

So, kalo ditilang. Minta Slip Biru aja ya! Kita bisa membayangkan dong,
bagaimana wajah sang polantas begitu kita bilang, "Saya tilang aja deh pak,
Saya mengaku salah telah menerobos lampu merah.Tolong Slip Biru yah!". Pasti
yang ada dalam benak sang polisi "Yaahh.... ngga jadi panen deh gue..."
*Drive Save, Drive Carefully, & Cheers, *

ReQuest by Handi
Sumber : Ym..^__^

(Kisah Nyata) Aku Pernah Datang dan Aku Sangat Penurut


Kisah ini tentang seorang gadis kecil yang cantik yang memiliki sepasang bola mata yang indah dan hati yang lugu polos. Dia adalah seorang yatim piatu dan hanya sempat hidup di dunia ini selama delapan tahun. Satu kalimat terakhir yang ia tinggalkan di batu nisannya adalah "saya pernah datang dan saya sangat penurut". Anak ini rela melepasakan pengobatan, padahal sebelumnya dia telah memiliki dana pengobatan sebanyak 540.000 dolar yang didapat dari perkumpulan orang Chinese seluruh dunia. Dia membagi dana tersebut menjadi tujuh bagian, yang dibagikan kepada tujuh anak kecil yang juga sedang berjuang menghadapi kematian. Dan dia rela melepaskan pengobatannya.

Begitu lahir dia sudah tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya. Dia hanya memiliki seorang papa yang mengadopsinya. Papanya berumur 30 tahun yang bertempat tinggal di provinsi She Cuan kecamatan Suang Liu, kota Sang Xin Zhen Yun Ya Chun Er Cu. Karena miskin, maka selama ini ia tidak menemukan pasangan hidupnya. Kalau masih harus mengadopsi anak kecil ini, mungkin tidak ada lagi orang yang mau dilamar olehnya.

Pada tanggal 30 November 1996, tgl 20 bln 10 imlek, adalah saat dimana papanya menemukan anak kecil tersebut diatas hamparan rumput, disanalah papanya menemukan seorang bayi kecil yang sedang kedinginan. Pada saat menemukan anak ini, di dadanya terdapat selembar kartu kecil tertulis, 20 November jam 12.

Melihat anak kecil ini menangis dengan suara tangisannya sudah mulai melemah. Papanya berpikir kalau tidak ada orang yang memperhatikannya, maka kapan saja bayi ini bisa meninggal. Dengan berat hati papanya memeluk bayi tersebut, dengan menghela nafas dan berkata, “saya makan apa, maka kamu juga ikut apa yang saya makan”. Kemudian, papanya memberikan dia nama Yu Yan.

Ini adalah kisah seorang pemuda yang belum menikah yang membesarkan seorang anak, tidak ada Asi dan juga tidak mampu membeli susu bubuk, hanya mampu memberi makan bayi tersebut dengan air tajin (air beras). Maka dari kecil anak ini tumbuh menjadi lemah dan sakit-sakitan. Tetapi anak ini sangat penurut dan sangat patuh. Musim silih berganti, Yu Yuan pun tumbuh dan bertambah besar serta memiliki kepintaran yang luar biasa. Para tetangga sering memuji Yu Yuan sangat pintar, walaupun dari kecil sering sakit-sakitan dan mereka sangat menyukai Yu Yuan. Ditengah ketakutan dan kecemasan papanya, Yu Yuan pelan-pelan tumbuh dewasa.

Yu Yuan yang hidup dalam kesusahan memang luar biasa, mulai dari umur lima tahun, dia sudah membantu papa mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci baju, memasak nasi dan memotong rumput. Setiap hal dia kerjakan dengan baik. Dia sadar dia berbeda dengan anak-anak lain. Anak-anak lain memiliki sepasang orang tua, sedangkan dia hanya memiliki seorang papa. Keluarga ini hanya mengandalkan dia dan papa yang saling menopang. Dia harus menjadi seorang anak yang penurut dan tidak boleh membuat papa menjadi sedih dan marah.

Pada saat dia masuk sekolah dasar, dia sendiri sudah sangat mengerti, harus giat belajar dan menjadi juara di sekolah. Inilah yang bisa membuat papanya yang tidak berpendidikan menjadi bangga di desanya. Dia tidak pernah mengecewakan papanya, dia pun bernyanyi untuk papanya. Setiap hal yang lucu yang terjadi di sekolahnya di ceritakan kepada papanya. Kadang-kadang dia bisa nakal dengan mengeluarkan soal-soal yang susah untuk menguji papanya.

Setiap kali melihat senyuman papanya, dia merasa puas dan bahagia. Walaupun tidak seperti anak-anak lain yang memiliki mama, tetapi bisa hidup bahagia dengan papa, ia sudah sangat berbahagia. Mulai dari bulan Mei 2005 Yu Yuan mulai mengalami mimisan. Pada suatu pagi saat Yu Yuan sedang mencuci muka, ia menyadari bahwa air cuci mukanya sudah penuh dengan darah yang ternyata berasal dari hidungnya. Dengan berbagai cara tidak bisa menghentikan pendarahan tersebut. Sehingga papanya membawa Yu Yuan ke puskesmas desa untuk disuntik. Tetapi sayangnya dari bekas suntikan itu juga mengeluarkan darah dan tidak mau berhenti. Dipahanya mulai bermunculan bintik-bintik merah. Dokter tersebut menyarankan papanya untuk membawa Yu Yuan ke rumah sakit untuk diperiksa.

Begitu tiba di rumah sakit, Yu Yuan tidak mendapatkan nomor karena antrian sudah panjang. Yu Yuan hanya bisa duduk sendiri dikursi yang panjang untuk menutupi hidungnya. Darah yang keluar dari hidungnya bagaikan air yang terus mengalir dan memerahi lantai. Karena papanya merasa tidak enak kemudian mengambil sebuah baskom kecil untuk menampung darah yang keluar dari hidung Yu Yuan. Tidak sampai sepuluh menit, baskom yang kecil tersebut sudah penuh berisi darah yang keluar dari hidung Yu Yuan.

Dokter yang melihat keadaaan ini cepat-cepat membawa Yu Yuan untuk diperiksa. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa Yu Yuan terkena Leukimia ganas. Pengobatan penyakit tersebut sangat mahal yang memerlukan biaya sebesar 300.000 $. Papanya mulai cemas melihat anaknya yang terbaring lemah di ranjang. Papanya hanya memiliki satu niat yaitu menyelamatkan anaknya. Dengan berbagai cara meminjam uang ke sanak saudara dan teman dan ternyata, uang yang terkumpul sangatlah sedikit. Papanya akhirnya mengambil keputusan untuk menjual rumahnya yang merupakan harta satu satunya. Tapi karena rumahnya terlalu kumuh, dalam waktu yang singkat tidak bisa menemukan seorang pembeli.

Melihat mata papanya yang sedih dan pipi yang kian hari kian kurus. Dalam hati Yu Yuan merasa sedih. Pada suatu hari Yu Yuan menarik tangan papanya, air mata pun mengalir dikala kata-kata belum sempat terlontar. “Papa saya ingin mati”.

Papanya dengan pandangan yang kaget melihat Yu Yuan, “Kamu baru berumur 8 tahun kenapa mau mati”. “Saya adalah anak yang dipungut, semua orang berkata nyawa saya tak berharga, tidaklah cocok dengan penyakit ini, biarlah saya keluar dari rumah sakit ini.”

Pada tanggal 18 juni, Yu Yuan mewakili papanya yang tidak mengenal huruf, menandatangani surat keterangan pelepasan perawatan. Anak yang berumur delapan tahun itu pun mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pemakamannya sendiri.

Hari itu juga setelah pulang kerumah, Yu Yuan yang sejak kecil tidak pernah memiliki permintaan, hari itu meminta dua permohonan kepada papanya. Dia ingin memakai baju baru dan berfoto. Yu Yuan berkata kepada papanya: “Setelah saya tidak ada, kalau papa merindukan saya lihatlah melihat foto ini”. Hari kedua, papanya menyuruh bibi menemani Yu Yuan pergi ke kota dan membeli baju baru. Yu Yuan sendirilah yang memilih baju yang dibelinya. Bibinya memilihkan satu rok yang berwarna putih dengan corak bintik-bintik merah. Begitu mencoba dan tidak rela melepaskannya. Kemudian mereka bertiga tiba di sebuah studio foto. Yu Yuan kemudia memakai baju barunya dengan pose secantik mungkin berjuang untuk tersenyum. Bagaimanapun ia berusaha tersenyum, pada akhirnya juga tidak bisa menahan air matanya yang mengalir keluar. Kalau bukan karena seorang wartawan Chuan Yuan yang bekerja di surat kabar Cheng Du Wan Bao, Yu Yuan akan seperti selembar daun yang lepas dari pohon dan hilang ditiup angin.

Setelah mengetahui keadaan Yu Yuan dari rumah sakit, Chuan Yuan kemudian menuliskan sebuah laporan, menceritakan kisah Yu Yuan secara detail. Cerita tentang anak yg berumur 8 tahun mengatur pemakamannya sendiri dan akhirnya menyebar keseluruh kota Rong Cheng. Banyak orang-orang yang tergugah oleh seorang anak kecil yang sakit ini, dari ibu kota sampai satu negara bahkan sampai ke seluruh dunia. Mereka mengirim email ke seluruh dunia untuk menggalang dana bagi anak ini. Dunia yang damai ini menjadi suara panggilan yang sangat kuat bagi setiap orang.

Hanya dalam waktu sepuluh hari, dari perkumpulan orang Chinese didunia saja telah mengumpulkan 560.000 dolar. Biaya operasi pun telah tercukupi. Titik kehidupan Yu Yuan sekali lagi dihidupkan oleh cinta kasih semua orang.

Setelah itu, pengumuman penggalangan dana dihentikan, tetapi dana terus mengalir dari seluruh dunia. Dana pun telah tersedia dan para dokter sudah ada untuk mengobati Yu Yuan. Satu demi satu gerbang kesulitan pengobatan juga telah dilewati. Semua orang menunggu hari suksesnya Yu Yuan. Ada seorang teman di-email bahkan menulis: “Yu Yuan anakku yang tercinta saya mengharapkan kesembuhanmu dan keluar dari rumah sakit. Saya mendoakanmu cepat kembali ke sekolah. Saya mendambakanmu bisa tumbuh besar dan sehat. Yu Yuan anakku tercinta.”

Pada tanggal 21 Juni, Yu Yuan yang telah melepaskan pengobatan dan menunggu kematian akhirnya dibawa kembali ke ibu kota. Dana yang sudah terkumpul, membuat jiwa yang lemah ini memiliki harapan dan alasan untuk terus bertahan hidup. Yu Yuan akhirnya menerima pengobatan dan dia sangat menderita didalam sebuah pintu kaca tempat dia berobat. Yu Yuan kemudian berbaring di ranjang untuk diinfus. Ketegaran anak kecil ini membuat semua orang kagum padanya. Dokter yang menangani dia, Shii Min berkata, dalam perjalanan proses terapi akan mendatangkan mual yang sangat hebat. Pada permulaan terapi Yu Yuan sering sekali muntah. Tetapi Yu Yuan tidak pernah mengeluh. Pada saat pertama kali melakukan pemeriksaan sumsum tulang belakang, jarum suntik ditusukkan dari depan dadanya, tetapi Yu Yuan tidak menangis dan juga tidak berteriak, bahkan tidak meneteskan air mata. Yu yuan yang dari dari lahir sampai maut menjemput tidak pernah mendapat kasih sayang seorang ibu. Pada saat dokter Shii Min menawarkan Yu Yuan untuk menjadi anak perempuannya. Air mata Yu Yuan pun mengalir tak terbendung.

Hari kedua saat dokter Shii Min datang, Yu Yuan dengan malu-malu memanggil dengan sebutan Shii Mama. Pertama kalinya mendengar suara itu, Shii Min kaget, dan kemudian dengan tersenyum dan menjawab, “Anak yang baik”. Semua orang mendambakan sebuah keajaiban dan menunggu momen dimana Yu Yuan hidup dan sembuh kembali. Banyak masyarakat datang untuk menjenguk Yu Yuan dan banyak orang menanyakan kabar Yu Yuan dari email. Selama dua bulan Yu Yuan melakukan terapi dan telah berjuang menerobos sembilan pintu maut. Pernah mengalami pendarahan dipencernaan dan selalu selamat dari bencana. Sampai akhirnya darah putih dari tubuh Yu Yuan sudah bisa terkontrol. Semua orang-orang pun menunggu kabar baik dari kesembuhan Yu Yuan.

Tetapi efek samping yang dikeluarkan oleh obat-obat terapi sangatlah menakutkan, apalagi dibandingkan dengan anak-anak leukemia yang lain. Fisik Yu Yuan jauh sangat lemah. Setelah melewati operasi tersebut fisik Yu Yuan semakin lemah.

Pada tanggal 20 agustus, Yu Yuan bertanya kepada wartawan Fu Yuan: “Tante kenapa mereka mau menyumbang dana untuk saya? Tanya Yu Yuan kepada wartawan tersebut. Wartawan tersebut menjawab, karena mereka semua adalah orang yang baik hati”. Yu Yuan kemudia berkata : “Tante saya juga mau menjadi orang yang baik hati”. Wartawan itupun menjawab, “Kamu memang orang yang baik. Orang baik harus saling membantu agar bisa berubah menjadi semakin baik”. Yu yuan dari bawah bantal tidurnya mengambil sebuah buku, dan diberikan kepada ke Fu Yuan. “Tante ini adalah surat wasiat saya.”

Fu yuan kaget, sekali membuka dan melihat surat tersebut ternyata Yu Yuan telah mengatur tentang pengaturan pemakamannya sendiri. Ini adalah seorang anak yang berumur delapan tahun yang sedang menghadapi sebuah kematian dan diatas ranjang menulis tiga halaman surat wasiat dan dibagi menjadi enam bagian, dengan pembukaan, tante Fu Yuan, dan diakhiri dengan selamat tinggal tante Fu Yuan.

Dalam satu artikel itu nama Fu Yuan muncul tujuh kali dan masih ada sembilan sebutan singkat tante wartawan. Dibelakang ada enam belas sebutan dan ini adalah kata setelah Yu Yuan meninggal. Tolong,……. Dan dia juga ingin menyatakan terima kasih serta selamat tinggal kepada orang- orang yang selama ini telah memperhatikan dia lewat surat kabar. “Sampai jumpa tante, kita berjumpa lagi dalam mimpi. Tolong jaga papa saya. Dan sedikit dari dana pengobatan ini bisa dibagikan kepada sekolah saya. Dan katakan ini juga pada pemimpin palang merah. Setelah saya meninggal, biaya pengobatan itu dibagikan kepada orang-orang yang sakit seperti saya. Biar mereka lekas sembuh”. Surat wasiat ini membuat Fu Yuan tidak bisa menahan tangis yang membasahi pipinya.

Saya pernah datang, saya sangat patuh, demikianlah kata-kata yang keluar dari bibir Yu Yuan. Pada tanggal 22 agustus, karena pendarahan dipencernaan hampir satu bulan, Yu Yuan tidak bisa makan dan hanya bisa mengandalkan infus untuk bertahan hidup. Mula mulanya berusaha mencuri makan, Yu Yuan mengambil mie instant dan memakannya. Hal ini membuat pendarahan di pencernaan Yu Yuan semakin parah. Dokter dan perawat pun secepatnya memberikan pertolongan darurat dan memberi infus dan transfer darah setelah melihat pendarahan Yu Yuan yang sangat hebat. Dokter dan para perawat pun ikut menangis.

Semua orang ingin membantu meringankan pederitaannya. Tetapi tetap tidak bisa membantunya. Yu Yuan yang telah menderita karena penyakit tersebut akhirnya meninggal dengan tenang. Semua orang tidak bisa menerima kenyataan ini melihat malaikat kecil yang cantik yang suci bagaikan air. Sungguh telah pergi kedunia lain.

Dikecamatan She Chuan, sebuah email pun dipenuhi tangisan menghantar kepergian Yu Yuan. Banyak yang mengirimkan ucapan turut berduka cita dengan karangan bunga yang ditumpuk setinggi gunung. Ada seorang pemuda berkata dengan pelan “Anak kecil, kamu sebenarnya adalah malaikat kecil diatas langit, kepakanlah kedua sayapmu. Terbanglah……………” demikian kata-kata dari seorang pemuda tersebut.

Pada tanggal 26 Agustus, pemakaman Yu Yuan dilaksanakan saat hujan gerimis. Didepan rumah duka, banyak orang-orang berdiri dan menangis mengantar kepergian Yu Yuan. Mereka adalah papa-mama Yu Yuan yang tidak dikenal oleh Yu Yuan semasa hidupnya. Demi Yu Yuan yang menderita karena leukemia dan melepaskan pengobatan demi orang lain, maka datanglah papa mama dari berbagai daerah yang diam-diam mengantarkan kepergian Yu Yuan.

Di depan kuburannya terdapat selembar foto Yu Yuan yang sedang tertawa. Diatas batu nisannya tertulis, “Aku pernah datang dan aku sangat patuh” (30 nov 1996- 22 agus 2005). Dan dibelakangnya terukir perjalanan singkat riwayat hidup Yu Yuan. Dua kalimat terakhir adalah disaat dia masih hidup telah menerima kehangatan dari dunia. Beristirahatlah gadis kecilku, nirwana akan menjadi lebih ceria dengan adanya dirimu.

Sesuai pesan dari Yu Yuan, sisa dana 540.000 dolar tersebut disumbangkan kepada anak-anak penderita luekimia lainnya. Tujuh anak yang menerima bantuan dana Yu Yuan itu adalah : Shii Li, Huang Zhi Qiang, Liu Ling Lu, Zhang Yu Jie, Gao Jian, Wang Jie. Tujuh anak kecil yang kasihan ini semua berasal dari keluarga tidak mampu. Mereka adalah anak-anak miskin yang berjuang melawan kematian.

Pada tanggal 24 September, anak pertama yang menerima bantuan dari Yu Yuan di rumah sakit Hua Xi berhasil melakukan operasi. Senyuman yang mengambang pun terlukis diraut wajah anak tersebut. “Saya telah menerima bantuan dari kehidupan Anda, terima kasih adik Yu Yuan, kamu pasti sedang melihat kami diatas sana. Jangan risau, kelak di batu nisan, kami juga akan mengukirnya dengan kata-kata “Aku pernah datang dan aku sangat patuh”.



Kesimpulan:

Demikianlah sebuah kisah yang sangat menggugah hati kita. Seorang anak kecil yang berjuang bertahan hidup dan akhirnya harus menghadapi kematian akibat sakit yang dideritanya. Dengan kepolosan dan ketulusan serta baktinya kepada orang tuanya, akhirnya mendapatkan respon yang luar biasa dari kalangan Dunia.

Walaupun hidup serba kekurangan, Dia bisa memberikan kasihnya terhadap sesama. Inilah contoh yang seharusnya kita pun mampu melakukan hal yang sama, berbuat sesuatu yang bermakna bagi sesama, memberikan sedikit kehangatan dan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Pribadi dan hati seperti inilah yang dinamakan pribadi seorang Pengasih.


sumber:
http://blog.mutokenji.com/

Sunday, November 16, 2008

Pers dan Mahasiswa ORBA

Dasar-Dasar Jurnalistik

Dosen :

Bpk. Bambang Wisudo

“Pers dan Mahasiswa Masa ORBA”

Disusun oleh:

Michele Vannessha-915070013

Yuilyana-915070050

Calvin Hidayat-915070111

Carina-915070113

A. Sejarah Pers

Abad ke-20, Raden Mas Tirto Adhi Soerjo --> Soenda Berita – 17 agustus 1903 --> Medan Priaji – 1 Januari 1907 --> Setelah kemerdekaan, Mochtar Lubis --> Harian Indonesia Raya


B. Pers Orde Baru

Pers masa Orde Baru (1966-1974), pers berorientasi pada masyarakat, populistik, kritis dan bebas.

Setelah periode 1974, pers Indonesia secara bertahap mulai dibatasi kemerdekaannya, dan puncaknya pada saat dikeluarkannya keputusan keharusan media cetak memperoleh Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) dari departemen penerangan RI, hal ini dapat membuat pemerintah dapat mengendalikan kehidupan pers Indonesia dengan represif.

Pada masa ORBA, perselisihan pemerintah dengan pers seperti api dalam selimut atau tidak tampak di permukaan. Di masa ORBA hampir tidak ada pertikaian yang diselesaikan di meja hijau karena sanksi terhadap media cetak yang diperkarakan justru diselesaikan dengan pencabutan SIUPP. Dengan kata lain pemerintahlah yang mengatur hidup matinya pers.

Dan pers yang kritis menjadi musuh bagi negara, seperti majalah Tempo, Detik dan Editor yang di bredel karena mengangkat berita hasil investigasi keterlibatan B.J.Habibie ( saat itu menristek) dalam kasus pengadaan kapal bekas Jerman yang dinilai sarat KKN.

Media elektronik pada masa ORBA pun tidak luput. Berita dari TVRI, televisi pemerintah, harus di-relay oleh televisi swasta. Siaran berita RRI, radio pemerintah, juga harus di-relay oleh radio swasta. Televisi dan radio swasta tidak boleh membuat sendiri versi acara berita mereka. Mereka hanya boleh membuat “majalah berita”. Setiap pukul 20.00 WIB dan 21.00 WIB televisi swasta harus menyiarkan acara “Berita Nasional” (berita dalam negeri) dan “Dunia Dalam Berita” (berita luar negeri) dari TVRI. Dan hampir setiap jam radio swasta harus menyiarkan “Warta Berita “dari RRI.

Dengan begitu tidak ada sudut pandang yang berbeda dengan pemerintah dalam menyingkapi suatu berita. Dan dapat diartikan bahwa “ sebuah berita menjadi benar hanya jika pemerintah mengatakan bahwa berita itu benar.”.

Selama pemerintah Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto tercatat 237 penerbitan pers di bredel karena pemberitaannya dinilai mengganggu stabilitas kekuasaan. Pada era ORBA, hasil investigasi atas dugaan korupsi besar-besaran di PN Pertamina dan liputan mengenai peristiwa malari/15 Januari 1974 mengakibatkan Mochtar Lubis ditahan 2,5 bulan dan “Indonesia Raya” di bredel. Selain itu, liputan investigasi Majalah Tempo tentang dugaan KKN dalam pembelian sejumlah kapal perang eks Jerman Timur berakibat majalah profesional dan bertiras terbesar itu dibatalkan SIUPP (21/06/1994). Dan wartawan surat kabar Bernas Yogyakarta, Fuad Muhammad Syarifuddin pada 13 Agustus 1996 , tewas di aniaya dalam melaksanakan tugas profesi, terkait dengan pemberitaannya tentang dugaan KKN dalam pemilihan Bupati Bantul.

Orde Baru adalah periode panjang sejarah di mana pers disubordinasikan kepada kepentingan-kepentingan penguasa. Dengan logika developmentalis, pers dipaksa menjadi perangkat politik untuk menyukseskan program pembangunan dan kebijakan-kebijakan penguasa.

Dan rezim Orde Baru terus-menerus mengintroduksi slogan-slogan, seperti "pers Pancasila", "pers Pembangunan", "pers sebagai pemersatu bangsa", "pers yang bebas dan bertanggung jawab" sebagai mekanisme untuk membatasi ruang gerak pers.

Pers pembangunan adalah pers yang harus senantiasa mengendalikan diri, melakukan self-censorship, dan memastikan setiap pemberitaan tidak menimbulkan eskalasi ketidakpuasan terhadap pemerintah.

Pers Pancasila adalah pers yang harus senantiasa menekankan pentingnya harmoni antara pers, pemerintah. (Jakob Oetama, 1987). Secara paradoksal dapat dikatakan, kritisisme pers diberi kesempatan untuk berkembang, hanya sejauh tidak mengganggu stabilitas politik dan legitimasi kekuasaan Orde Baru.

Jati diri pers profesional kurang lebih adalah :

1. Tidak berpihak kepada siapa pun, kecuali kepada kebenaran, tidak menjadi alat siapa pun, kecuali menjadi alat bagi publik untuk mengontrol kekuasaan (ekonomi dan politik).

2. Pers profesional senantiasa menjaga jarak kepada siapa pun dan berusaha mengembangkan prinsip- prinsip imparsialitas.

3. Pers profesional senantiasa kritis terhadap keadaan dan peka terhadap segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).

Harapan-harapan agar pers bisa bekerja sama dengan pemerintah hanya relevan untuk pers era Orde Baru, atau untuk media-media yang menjadi organ pemerintah, seperti TVRI dan RRI. (Bahkan menurut UU Penyiaran No 32/2003, TVRI dan RRI pun harus mengubah diri dari media pemerintah menjadi media publik).

Orde Baru tidak memformulasikan kebebasan pers yang bertanggung jawab—artinya, tanggung jawab adalah garis batas kebebasan dan sebaliknya tidak kurang benarnya yakni kebebasan adalah garis batas tanggungjawab.

Tanpa kebebasan tidak mungkin menuntut tanggungjawab dan tanpa tanggungjawab tidak mungkin menuntut kebebasan—tetapi dengan rumusan pers bebas dan bertanggungjawab (dalam Dakhidae, 1997: 31).

C. Pers yang Mandul pada Orde Baru

Di masa Orde Baru mungkin nasib pers terlihat sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak? Pers sebegitu rupanya harus mematuhi rambu-rambu yang negara telorkan. Sejarah juga memperlihatkan kepada kita bahwa adanya Pwi (Persatuan Wartawan Indonesia) tidak membawa perubahan yang sinifikan pada pola represi itu. Yang ada justru PWI dijadikan media yang turut mencengkeramkan kuku-kukunya pada kebebasan pers di tanah air. Hal tersebut terlihat ketika terjadinya pembredelan pada beberapa media massa nasional yang sempat nyaring bunyinya. Contoh: Ketika Tempo, Editor dan DeTIK dibredel oleh pemerintah, PWI yang seharusnya menggugat justru memberi pernyataan dapat memahami atau menyetujui keputusan yang sewenang-wenang itu.

Lalu PWI pula justru mengintruksikan kepada pemimpin redaksi agar memecat wartawannya yang bersuara nyaring terhadap pemerintah. Sehingga tidak salah jika Surbakti (1997: 43) mencatat bahwa PWI adalah salah satu dari alat pengendalian pers oleh pemerintah.

Pada titik itulah Orde Baru memainkan politik hegemoninya melalui model-model pembinaan. Setidaknya, ada dua arah pembinaan yang dapat kita lihat yaitu:

1. Pertama, mengimbau atau tepatnya melarang pers memberitakan peristiwa atau isu tertentu dengan segala alasan dan pembenaran, dan menunjukan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pers. Pada kenyataannya pers pada masa itu sedemikian dekatnya dengan logika self-censorship, baik hal ini dipaksakan oleh negara atau pun keinginan murni dari pemimpinnya.

2. Bentuk lain dari hegemoni negara atas pers di tanah air adalah munculnya SIUPP yakni Surat Izin untuk Penerbitan Pers. Orde Baru sedemikian ketatnya dalam hal pengawasan atas pers, karena mereka tidak menghendaki mana kala pemerintahan menjadi terganggu akibat dari pemberitaan di media-media massa. Sehingga fungsi pers sebagai transmisi informasi yang obyektif tidak dapat dirasakan. Padahal dengan transmisi informasi yang ada diharapkan pers mampu menjadi katalisator bagi perubahan politik atau pun sosial.

Sedangkan pada masa Orde Baru, fungsi katalisator itu sama sekali hilang. Hal ini seperti apa yang disampaikan oleh Abar (1994: 23) bahwa kebebasan pers waktu itu ternyata tidak berhasil mendorong perubahan politik menuju suatu tatanan masyarakat yang demokratis, tetapi justru mendorong resistensi dan represi negara.

Penelitian yang dilakukan Abar berkenaan dengan pers di awal masa Orde Baru bisa jadi benar hanya pada titik tertentu. Artinya, pertanyaan yang relevan untuk diajukan adalah mengapa negara begitu resisten dan represif terhadap pers? Penelitian ini sendiri sama sekali tidak menyinggung hal tersebut. Padahal pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang sangat mendasar tentang sistem kepolitikan Orde Baru khsususnya perlakuannya pada lembaga pers.

D. Media yang Pernah Dibungkam di Bawah Rezim Soekarno dan Soeharto

No.

Media

Tahun

Alasan/ keterangan

1

Revolusioner

1945-1949

Soepeno, pemimpin redaksi tersebut menyebut soekarno bombastis.

2

40 media di Jakarta dan daerah yang berhaluan kiri

1960

Militer mengeluarkan surat izin terbit (SIT)untuk willayah Jakarta pada 1958. presiden sukarno membelakukan SIT secara nasional pada 1960.

3

Sekitar 46 surat kabar

1968

Dianggap berhalua kiri.

4

Tabloid Mingguan Sendi

Februari 1972

Menghina presiden Soeharto karena mengulas proyek pembangunan TMII yang di garap istri presiden.

5

Koran Sinar Harapan

1973

Memberitakan rencana anggaran belanja negara yang belum di bahas di DPR.

6

1. Harian Nusantara

2. Harian Indonesia Raya

3. Harian Kami

4. Harian Abadi

5. Harian Pedoman

6. Harian The Jakarta Times

7. Harian Sulu Berita (Surabaya)

8. Harian Indonesia Pos (Makassar)

9. Mingguan Mahasiswa Indonesia

10. Mingguan Wenang

11. Majalah Ekspres

Majalah Pemuda Indonesia

1974

Peristiwa Malari pecah pada 15 Januari 1974

7

1. Kompas

2. Sinar Harapan

3. Merdeka

4. Pelita

5. Sinar Pagi

6. Pos Sore

7. Media Kampus

20 Januari 1978

Penutupan media ini hanya berlangsung dua minggu setelah pemimpin redaksi membuat ‘kesepakatan’ untuk memlihara stabilitas nasional.

8

Harian Sinar Harapan

Oktober 1986

Menuliskan berita tentang devaluasi yang di anggap spekulasi dan meresahkan masyarakat

9

Harian Prioritas

Februari 1987

Menurunkan tulisan berjudul Hutang Luar Negeri RP 6,7 Trilyun Jatuh tempo.

10

1. Majalah Tempo

2. Majalah Editor

3. Tabloid Detik

21 Juni 1994

1. Tempo memberitakan masalah yang membahayakn stabilitas nasional, yaitu sebuah laporan utama tentang pembelian kapal perang eks Jerman Timur oleh AL.

2. Editor tidak mengajukan nama baru bagi pemimpin redaksi dan pemimpin umum yang sudah tidak aktif lagi sejak 1993.

3. Detik menyimpang dari misi awal sebagai tabloid informasi detektif dan kriminal.


F. Kegiatan Mahasiswa Pada Masa Orde Baru

1. Dari Tiarap sampai Menjatuhkan Soeharto

Pers mahasiswa nyaris selalu terlibat dalam denyut perjuangan bangsa. Sejak zaman kolonial Belanda, hingga masa Reformasi 1998. Mengambil peran sebagai 'pers alternatif', pers mahasiswa membangun jaringan dan mengorganisir gerakan mahasiswa. Reporter KBR68H menelusuri gerakan pers mahasiswa yang aktif di balik Reformasi 1998 dari beberapa kota.

Pers mahasiswa Indonesia punya sejarah panjang. Majalah yang diterbitkan pada tahun 1924 oleh Perhimpoenan Mahasiswa Indonesia di Belanda, serta beberapa terbitan lain di masa kolonial bolehlah disebut sebagai cikal bakal perlawanan pers Mahasiswa.

Dalam edisi perdananya Majalah menulis:


Perlawanan kaum muda ini tak pernah surut meski harus menghadapi tekanan penguasa, juga di era Orde Baru. Pada tahun 1980an, Amir Daulay dan teman-temannya di Universitas Nasional Jakarta mendirikan dengan semangat perlawanan. Karena, pasca Malari, Malapetaka 15 Januari 1974, hampir semua elemen gerakan mahasiswa tiarap.

Pemerintah giat memberangus gerakan mahasiswa, terutama yang kritis terhadap kebijakannya. Kondisi makin parah dengan pemberlakuan NKK/BKK, Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan. Aktivitas politik mahaiswa dimandulkan. .

Amir Daulay:PolitikaAmir Daulay dan Politika berusaha tetap kritis di tengah ancaman pemberangusan. Amir Daulay: Setelah , Amir mendirikan Surat Kabar . Ini untuk tingkat universitas, tak seperti yang di tingkat fakultas. sengaja didirikan untuk menampung aspirasi mahasiswa Unas secara keseluruhan. Sial, baru tiga kali terbit, sudah dibreidel. Tema-tema tulisan dituduh mengandung ajaran Marxisme. Amir Daulay: Pembredelan juga dialami pers mahasiswa di Yogyakarta, seperti Lembaga Pers Mahasiswa Arena dari IAIN Sunan Kalijaga. Burhan, pimpinan umum Arena kala itu, bercerita, majalahnya dibreidel lantaran mengupas bisnis keluarga dan kroni Soeharto.

Teror dan intimidasi mewarnai perjalanan pers mahasiswa sebelum Reformasi 1998. Aparat dan birokrat seperti berlomba memberangus pergerakan mahasiswa. Pada saat yang sama, mahasiswa melihat pemerintahan dan kebijakan Soeharto kian mengkhawatirkan: otoriter dan korup. Mahasiswa menolak diam. Selebaran terus disebar, jaringan tetap dibangun. Salah satu selebaran yang kerap ditemui adalah

Amir Daulay: Kabar dari Pijar

Jaringan dibangun lewat pelatihan jurnalistik secara rutin. Kata Amir, dari pelatihan itu lahirlah komite-komite aksi di berbagai kota. Merekalah yang kemudian giat menyuarakan reformasi lewat berbagai gerakan mahasiswa.

Di tingkat lokal sampai tingkat nasional. Pendiri Lembaga Pers Mahasiswa Balairung dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Muhammad Toriq menjelaskan: Pers mahasiswa terus bertahan di bawah tanah, menyelinap dari intaian aparat dan birokrat. Pers mahasiswa ikut juga mendongkel pemerintahan Orde Baru.
Awal 1997, pers mahasiswa kembali menguat. Mereka tak gentar mengangkat tema sarat kritik terhadap pemerintahan Soeharto. Aktivis Universitas Gadjah Mada, UGM, Ajianto Dwinugroho mengatakan, antara 1997-1998, rajin mengangkat tema seputar kebijakan Orde Baru.

Geliat yang sama juga terjadi di Kota Kembang, Bandung. Pemimpin Umum Lembaga Pers Mahasiswa Universitas Pasundan periode 1997-1998 Eka Satya Laksmana mengatakan, media yang dipimpinnya banyak mengkritik rezim Orde Baru:

Aktivis pers mahasiswa dari Jakarta, Bejo Untung bercerita, kala itu pers umum lebih banyak bungkam. Tak berani atau tak mau bicara soal keburukan Orde Baru. Nyaris seperti corong pemerintah. Celah inilah yang dimanfaatkan pers mahasiswa, mereka menyuarakan keresahan masyarakat. Bercerita tentang hal-hal yang tak bakal ditemui di media umum. Seperti kata Bejo Untung, bekas pemimpin redaksi Majalah Didaktika Universitas Negeri Jakarta ini, pers mahasiswa adalah bacaan alternatif.

Peran ini juga yang dijalankan buletin Bergerak, seperti dituturkan aktivis pers mahasiswa Universitas Indonesia, Sutono Erlistanu: Saat itu, Universitas Indonesia sebetulnya sudah punya Majalah . Tapi karena derasnya isu reformasi dan upaya menjatuhkan Soeharto, Sutono memilih mendirikan yang terbit harian. Sutono Erlistanu:BergerakOplahnya luar biasa untuk ukuran pers mahasiswa. Sampai lima ribu eksemplar! Pembacanya pun tak hanya mahasiswa, tapi masyarakat umum.

Sutono Erlistanu: Bergerak
Universitas Negeri Jakarta tak mau kalah, mereka terbitkan . Kata Bejo Untung, Pemrednya, terbit seminggu sekali. Oplah mencapai seribu eksemplar.

Bejo Untung:
Dari kumpul-kumpul menggarap pers mahasiswa, kekuatan bawah tanah terus digalang. Apalagi saat itu organisasi gerakan mahasiswa nyaris mandul. Koordintor Forum Pers Mahasiswa Jakarta, FPMJ, periode 1997-1998, Abdullah menuturkan:
“Organisasi taktis yang dimaksud adalah Serikat Mahasiswa Rawamangun yang dibentuk oleh Lembaga Pers Mahasiswa, Didaktika.“ . Pertemuan demi pertemuan memperkuat gerakan bawah tanah yang dimotori mahasiswa. Puncaknya adalah komite aksi bernama Forum Kota, Forkot.

Abdullah: Di lapangan, semua tumpah ruah jadi satu. Tak terbelenggu jaket almamater, tak peduli mahasiswa atau masyarakat umum, semua punya kehendak sama, menuntut Soeharto mundur. Dan Soeharto pun betul-betul terjungkal dari kursi kekuasaannya, 10 tahun lalu.


Kehidupan pers mahasiswa di awal Orde Baru sangat dinamis. Mereka menikmati kebebasan pers sepenuhnya. Sampai dengan tahun 1974, pers mahasiswa hidup di luar lingkungan kampus. Artinya, kehidupan mereka benar‑benar tergantung pada kemampuan mereka untuk dibeli oleh masyarakat di luar kampus. Periode 1980‑an, pers mahasiswa berada di kampus kembali. Hal itu tidak bisa dilepaskan dari keadaan sistem politik waktu itu yang mulai melakukan kontrol ketat atas pers mahasiswa. Pers mahasiswa yang terbit di luar kampus menjadi pers umum. Sedang pers mahasiswa yang berada di kampus diberi bantuan secara finansial oleh universitas untuk mendukung kehidupannya. Pers mahasiswa pun mulai tergantung pada pihak universitas. Seiring dengan ketergantungan itu, visi mereka pun mulai mengalami perubahan.

Tumbangnya orde baru digantikan oleh orde reformasi, dipenuhi dengan harapan­-harapan idealistis akan makin bersihnya tatanan kehidupan sosial politik kita dengan nilai‑nilai konstruktif untuk membangun peradaban bangsa yang jauh dari nilai‑nilai koruptif, kolutif, maupun nepotif.Dalam proses reformatif ini, harus diakui peran pers mahasiswa ternyata masih cukup menonjol. Pada awal‑awal kejatuhan rejim orde baru, peran pers mahasiswa sangat terasa. Melalui apa yang mereka sebut sebagai newsletter, para aktivis pers mahasiswa di Jakarta melalui “Bergerak”, Yogyakarta melalui, “Gugat” ataupun kota‑kota besar lainnya mengadakan liputan jurnalistik mengenai berbagai aksi mahasiswa untuk menggulingkan rejim orde baru. Kegiatan mereka terlihat kompak, karena antara satu kota dengan kota yang lainnya terjalin kontak melalui media internet.

2..Jaman Orde Baru

Setelah peristiwa G.30.S/PKI IPMI sebagai Lembaga Pers Mahasiswa Indonesia terlibat penuh dalam usaha pelenyapan Demokrasi Terpimpin dan akhirnya melahirkan Aliansi Segitiga (Aktivis Pers Mahasiswa, Militer dan Teknokrat) untuk menghancurkan kondisi yang membelenggu bangsa dalam Outhoritarian. Pada awal era ini, Pers Mahasiswa kembali ke lembaganya yakni IPMI. Lembaga Pers Mahasiswa se Indonesia ini beorientasi jelas memaparkan kejelekan Demokrasi Terpimpin melibatkan diri dalam kegiatan politik dengan menjadi Biro Penerangan dari KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). Di era ini tebit harian KAMI yang terkemuka yaitu Mahasiswa Indonesia (Jabar), Mimbar Demokrasi (Bandung) dan keduanya adalah penebitan resmi IPMI.

Ternyata kehidupan Liberal yang dijanjikan oleh para “penguasa” sesudah era Demokrasi Terpimpin dirasakan ternyata hanya sementara saja. Dan format baru politik Indonesia di mulai dengan diadakan PEMILU, perlahan namun pasti Orde Baru beralih menjadi otoriter. Dengan dipengaruhi keputusan format baru perpolitikan Indonesia bahwa kegiatan politrik diatur oleh pemerintah dan ditambah kebijaksanaan bagi aktivitas dunia kemahasiswaan harus melakukan back to campus.

Hal di atas itulah yang mermbuat IPMI mengalami krisis identitas. Hal ini terlihat ketika Harian KAMI, penerbitan IPMI yang ada di luar kampus terpaksa dilepas dan akhirnya menjadi Pers Umum. Hal ini dikarenakan oleh iklim perpolitikan yang dikembangkan saat itu dan ditopang oleh kebijakan pemerintah yang memaksa anggota IPMI adalah murni mahasiswa yang beraktifitas di dalam kampus. Kemudian adanya kebijaksanaan Pemerintah tentang penyerdehanaan partai Tahun 1975, dilanjutkan dengan disetujuinya keputusan pemerintah oleh sebagian anggota IPMI bahwa Pers Mahasiswa harus kembali ke kampus maka dalam Kongres III pada tahun akhirnya IPMI dipaksa untuk back to campus. Terpaksa kemunduran pun terjadi lagi dalam tubuh IPMI, perlahan-lahan Media-media pers mahasiswa yang ada di luar kampus banyak yang berguguran.

Sejalan dengan new format kondisi perpolitikan indonesia yang mengharuskan Semua Lembaga Pers Mahasiswa Indonesia harus back to campus dan kemudian direspon kembali oleh IPMI dengan mencoba berbenah diri, kemudian melakukan kongresnya yang ke IV pada bulan Maret 1976 di Medan. Dalam kongres itu, IPMI belum mampu keluar dari permasalahan hidup antara di luar atau di dalam kampus. Akhirnya, IPMI gagal dalam mencari Eksistensinya, tidak menghasilkan AD/ART baru ditambah IPMI banyak ditinggalkan oleh LPM anggota yang memang pada saat itu terlalu enjoy mengurusi urusan di dalam kampus masing-masing sehingga lupa kewajiban organisasi skala nasional yang dulu pernah dibentuk bersama..

Pada sekitar awal tahun 1978, Media Umum banyak yang di breidel sebagai cermin ketakutan penguasa waktu itu dengan institusi pers, sebagai contoh KOMPAS, SINAR HARAPAN, MERDEKA, INDONESIA TIMES dan masih banyak lagi yang lainnya. Akibatnya, “dunia” pers yang kosong diisi oleh Pers Mahasiswa Indonesia tentunya dengan pemberitaan khas sebagai cerminan Pers Mahasiswa yaitu kritis, berani dan keras. Era ini, oplah Surat Kabar Mahasiswa mencapai puncaknya. Namun, Pers Mahasiswa yang dikatakan oleh Daniel Dakidae sebagai cagar alam kebebasan pers akhirnya juga di breidel karena kekritisan dan keberanian menyuarakan kenyataan di masyatrakat. Dilanjutkan dengan kebijaksanaan NKK/BKK yang memaksa kekuatan Pers Mahasiswa untuk masuk dalam kampus, kemudian hampir semua media Pers Mahasiswa Indonesia di “matikan”. Inilah pertama kali dalam sejarah Pers Indonesia semua Pers mahasiswa Indonesia di bredel.

Selain membumihanguskan semua Lembaga pers Mahasiswa, pemerintah masih kurang terima karena masih ada IPMI yang masih bercokol dalam skala nasional. Untuk itu, pemerintah lebih mengoptimalisasi BKSPMI (Badan Kerjasama Pers Mahasiswa Indonesia) yang dibentuk 1969 sebagai tandingan IPMI. Ditambah lagi aksi penguasa yang menghabisi semua Gerakan Mahasiswa Anti Suharto yang nota bene sebagai “Underbow” IPMI Kemudian dilanjutkan peristiwa MALARI (Mala Petaka Limabelas Januari) yang sangat tragis pada tahun 1974 dan diberlakukannya NKK/BKK yang mengurung ruang gerak Aktivis Pers Mahasiswa dalam kampus pada Tahun 1978. Dengan kenyataan diatas Pers Mahasiswa (IPMI) menjadi tidak bebas merefleksikan secara tuntas kenyataan hidup dalam masyarakat kemudian menginjak padam pada menjelang pertengahan Tahun 1982.

Selain membumihanguskan semua Lembaga pers Mahasiswa, pemerintah masih kurang terima karena masih ada IPMI yang masih bercokol dalam skala nasional. Untuk itu, pemerintah lebih mengoptimalisasi BKSPMI (Badan Kerjasama Pers Mahasiswa Indonesia) yang dibentuk 1969 sebagai tandingan IPMI. Ditambah lagi aksi penguasa yang menghabisi semua Gerakan Mahasiswa Anti Suharto yang nota bene sebagai “Underbow” IPMI Kemudian dilanjutkan peristiwa MALARI (Mala Petaka Limabelas Januari) yang sangat tragis pada tahun 1974 dan diberlakukannya NKK/BKK yang mengurung ruang gerak Aktivis Pers Mahasiswa dalam kampus pada Tahun 1978. Dengan kenyataan diatas Pers Mahasiswa (IPMI) menjadi tidak bebas merefleksikan secara tuntas kenyataan hidup dalam masyarakat kemudian menginjak padam pada menjelang pertengahan Tahun 1982.


Kesimpulan

Pers pada masa ORBA, tidak memiliki kebebasan seperti sekarang. Dan banyak pers yang kritis harus di bredel atau di cabut SIUPP. Dan kegiatan mahasiswa saat itu pun tidak sebebas pada masa sekarang.


Referensi

Retno Listyarti.Pendidikan Kewarganegaraan SMA.2005.Jakarta:Esis.

Citra Triwamwoto,Petrus.Kewarganegaraan.2004.Jakarta:Grasindo

Agus Sudibyo Peneliti Media ISAI Jakarta, Koordinator Koalisi untuk Kebebasan Informasi
Abar, Ahmad Zaini. 1994. "Kekecewaan Masyarakat dan Kebebasan Pers". Prisma. Jakarta: LP3ES.
Afandi, Emilianus. 2005. Menggugat Negara; Rasionalitas Demokrasi, HAM, dan Kebebasan. Jakarta: PBHI.
Akhmadi, Heri (ed.). 1997. Ilusi Sebuah Kekuasaan. Jakarta: ISAI.
Bulkin, Farchan (Peng). 1988. Analisa Kekuatan Politik di Indonesia; Pilihan Artikel Prisma. Jakarta: LP3ES.
Imawan, Riswandha. 1998. Membedah Politik Orde Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muis, A. 2000. Titian Jalan Demokrasi; Peranan Kebebasan Pers untuk Budaya Komunikasi Politik. Jakarta: Penerbit Harian Kompas.
Pamungkas, Sri-Bintang. 2003. Setelah hari "H". Jakarta: Pustaka Utan Kayu.
Simanjutak, Togi (ed.). 1998. Wartawan Terpasung; Intervensi Negara di Tubuh PWI. Jakarta: ISAI.

http://penaonline.wordpress.com/2007/12/23/sejarah-pers-mahasiswa-indonesia/

www.kabarindonesia.com

Tempo, 19 Januari 2003 .



 

Michele's Zone Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon | Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template